Kisah Kerangka Berpelukan yang Dijuluki Romeo dan Juliet
Dua
buah kerangka manusia yang dijuluki “Lovers of Vadaro” atau dikenal sebagai
Romeo dan Juliet prasejarah ditemukan oleh sebuah tim arkeolog pada tahun
2007 di di Italia. Dua pemilik kerangka tersebut diyakini meninggal ketika
menatap mata satu sama lain dan saling berpelukan.
Dikutip dari Ancient Origins, Minggu
(22/1/2017), selama 6.000 tahun kerangka pasangan muda itu tak diketahui
keberadaannya. Kerangka itu baru ditemukan sepuluh tahun lalu, ketika makam
mereka ditemukan di dekat Mantua, Lombardy.
Diekskavasi di desa Valdaro,
tim arkeolog yang dipimpin oleh Elena Marisa Menotti menemukan kerangka
tersebut: seorang laki-laki dan perempuan muda yang diyakini berusia sekitar
20-an, saling menatap, tangan dan kaki mereka terjalin seakan mereka sedang
berpelukan.
Lebih menakjubkan lagi,
pemakaman ganda di Zaman Batu bukan merupakan hal umum dan posisi pasangan itu
juga sangat unik. Kerangka itu juga satu-satunya pemakaman ganda yang telah
ditemukan di Italia Utara hingga saat ini.
Ketika pasangan itu ditemukan,
foto mereka disebar di media seluruh dunia. Terlebih penemuan itu terjadi di
dekat Hari Valentine.
Para sejarawan tak dapat
menentukan bagaimana pasangan itu meninggal. Namun dalam anggapan populer
mereka telah menjadi simbol Romeo dan Juliet dari Zaman Prasejarah,
kekasih bernasib sial yang memutuskan untuk bunuh diri.
Teori tersebut didukung oleh
fakta dengan ditemukannya fosil tersebut di Mantua, 40 kilometer dari Verona,
kota yang dikisahkan Shakespeare dalam maha karya yang dipublikasikan pertama
kali pada tahun 1597 tersebut.
Kerangka pasangan Zaman Batu
ditemukan sedang menatap satu sama lain. (Dagmar Hollmann)
Namun penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa
kerangkat tersebut tak memiliki tanda-tanda kematian akibat bunuh diri.
Di samping cerita romantis yang menyelimuti kerangka
tersebut, penemuan itu menjadi salah satu penemuan paling luar biasa dalam
arkeologi Zaman Batu.
“Saya sangat senang terhadap penemuan ini. Saya telah
terlibat di banyak ekskavasi di seluruh Italia, tetapi tidak ada yang
menggembirakan seperti ini,” ujar Menotti.
“Saya sudah melakukan ekskavasi di Pompeii, semua
situs terkenal. Tapi saya belum pernah merasa seperti ini karena ini merupakan
sebuah penemuan yang istimewa,” kata perempuan yang telah berkecimpung di
bidang arkelogi selama 25 tahun itu.
Meski itu bukan satu-satunya makam Zaman Batu yang
terdiri dari dua orang, namun posisi pasangan tersebut membuatnya istimewa.
Setelah melakukan pemeriksaan awal, pasangan tersebut tak hanya berusia muda,
tetapi juga memiliki tinggi badan yang pendek, yakni masing-masing 158
sentimeter.
Peneliti juga berspekulasi, 5.000 tahun yang lalu
daerah sekitar Mantua adalah rawa yang saling silang dengan sungai. Lingkungan
tersebut membuat kerangka terawetkan dengan baik.
Meski misteri kematian mereka belum terpecahkan,
banyak orang dari seluruh dunia khusus berpergian ke Italia untuk melihat
secara langsung pasangan romantis paling kuno tersebut.
Kerangka berpelukan tersebut pertama kali
ditampilkan di depan umum pada September 2011 dan saat ini bisa dilihat di
Archaeological Museum of Mantua.
Comments
Post a Comment