rahasia Kenapa Wanita Tiongkok Jarang Terkena Kanker Payudara
adalah musuh bagi semua wanita di penjuru dunia. Ia datang bak pencuri,
mengendap, dan bersembunyi. Lalu ketika tiba-tiba diketahui, kanker payudara
benar-benar telah melumpuhkan diri kita sendiri.
Amerika Serikat adalah negara dengan pengidap kanker pyaudara
terbesar di dunia. Pada 2017, American Cancer Society mendata, sebanyak 252.710
wanita di Amerika mengidap kanker payudara. Sebanyak 40.410 diperkirakan
meninggal karenanya.
Sebaliknya, World Cancer Research Fund mencatat, sejak 2012
hingga sekarang, Asia dan Afrika tercatat sebagai pengidap kanker payudara
terendah di dunia. Mengapa?
Dilansir Netshark, Profesor Jant Plant mengatakan, wanita Asia
khusunya di China memiliki peluang lebih kecil mengalami kanker payudara. Ia
menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencari tahu, mengapa wanita China tak
banyak yang menderita kanker payudara.
Plant mengatakan ia benar-benar fokus mengkaji kanker payudara
usai mendapat obat herbal dari China yang ampuh mengatasi kanker payudara.
“Penyakit ini hampir tidak ada di China. Hanya 1 dari 10.000 wanita di China
mati karena itu,” ujarnya.
Mulanya, Plant menduga karena wanita China hidup di pedesaan dan
jauh dari polusi kota. Namun pendapat itu pupus ketika China dinobatkan sebagai
salah satu negara terbesar penyumbang polusi.
Plant dibantu suaminya, Peter
yang juga seorang ilmuwan kemudian tinggal di China untuk melihat faktor risiko
yang meilbatkan gaya hidup. Mereka kemudian menemukan pola hidup orang China
yang menkonsumsi lebih sedikit lemak daripada orang-orang di Barat.
“Peter dan saya telah bekerja sama begitu erat selama
bertahun-tahun. Awalnya kami tidak yakin ketika salah satu di antara kami
menyimpulkan, wanita China tidak banyak makan produk susu,” ujarnya.
Sejak saat itu, Plant mulai menerapkan diet produk susu untuk
pasiennya. Ia menggantikan produk susu yang tinggi lemak dengan keju rendah
lemak dan susu skim.
“Hasilmya mengarah pada
menyusutnya benjolan di payudara,” jelasnya.
Penemuan itu membuat Plant disorot dunia. Ia mengatakan,
hubungan kanker payudara dengan produk susu kaya lemak adalah seperti hubungan
kanker paru-paru dengan merokok.
Penelitian Plant didukung pada sebuah studi pada tahun 2013
tentang pengidap kanker payudara stadium awal yang mengonsumsi produk susu kaya
lemak dan yang tidak mengonsumi. Hasilnya, pengonsumsi susu tinggi lemak, lebih
banyak yang meninggal dibanding mereka yang makan rendah lemak.
Comments
Post a Comment