Kisah Mulia Pria Tanpa Lengan Rawat Ibu yang Sudah Tua Renta
Ibu
merupakan sosok yang memang harus dimuliakan dan dirawat dengan baik oleh
setiap anak. Tak ada alasan bagi anak untuk bermalas-malasan merawat ibu atau
orang tua. Selain perbuatan yang begitu mulia, merawat ibu juga sebagai bentuk
kasih sayang anak padanya. Berbicara mengenai anak yang tulus dan setia merawat
ibu, kali ini kisah yang begitu mulia sekaligus mengharukan datang dari negeri
tirai bambu China.
Dikutip dari laman boldsky.com,
seorang pria berusia 48 tahun bernama Chen Xingyin di provinsi Chongqing telah
begitu setia merawat dan menjaga sang ibu yang kini berusia 91 tahun. Luar
biasanya lagi, Xingyin adalah pria dengan keterbatasan fisik yang cukup serius
yakni tidak memiliki kedua lengan. Walau begitu, Xingyin tak pernah putus asa
dalam merawat sang ibu, memberikan pelayanan yang terbaik untuknya dan mengurus
semua kebutuhannya.
Setiap hari,
pria 48 tahun tersebut memasak, pergi ke ladang mencari bahan makanan dan
mengurus ternak-ternaknya. Tak lupa, ia juga menyuapi sang ibu yang telah
berusia senja, sakit-sakitan serta lumpuh. Dengan keterbatasan fisik yang ia
punya, Xingyin tak pernah mengeluh dan putus asa. Ia tak pernah menjadi
peminta-minta. Selama ini, untuk mencukupi kebutuhannya dan sang ibu, ia
bekerja dengan gigih dan mandiri. Yang bikin kagum sekaligus
bangga, Xingyin tak pernah memarahi atau membentak sang ibu. Pria tersebut
memperlakukan sang ibu dengan sangat baik, hormat dan santun. Xingyin
mengatakan,
“Aku
hanya tidak memiliki tangan. Kondisi fisikku yang lain baik-baik saja. Sejak
berusia 14 tahun, aku sudah mampu berkebun, bertani dan beternak. Setelah
kematian ayah, kakak meninggalkan kami. Kami harus hidup berdua. Beliau lumpuh
akhir-akhir ini. Aku tidak pernah patah semangat. Sebaliknya, aku sangat
bersyukur karena masih bisa melanjutkan hidup.”
Mengenai tangan Xingyin, keduanya diamputasi saat usianya baru 7
tahun karena kecelakaan. Beberapa tahun kemudian, sang ayah meninggal dunia.
Kakak satu-satunya di keluarganya juga pergi meninggalkan Xingyin dan ibunya.
Hingga saat ini, sang kakak tidak pernah memberi kabar dan telah putus
komunikasi dari mereka.
Meski hanya hidup dengan sang
ibu yang telah berusia senja dan diselimuti beragam keterbatasan, Xingyin tetap
penuh semangat. Ia senantiasa memperlakukan sang ibu dengan perlakuan
terbaiknya. Teruntuk Xingyin, tetap semangat dan semoga hidupmu bersama ibu
senantiasa bahagia serta dalam lindunganNya.
Ladies, semoga kisah ini bisa
menjadi pelajaran berharga buat kita agar kita tak gampang mengeluh, merasa
terluka atau kecewa karena kita menganggap hidup ini tak sebahagia dan semewah
orang lain di sekitar kita.
Comments
Post a Comment